BISNIS MODEL KANVAS UNTUK INDUSTRI KREATIF SUB SEKTOR KRIYA
Abstract
Business model canvas (BMC) membuat perencanaan bisnis menjadi lebih sederhana dan mudah dipahami oleh banyak orang namun disaat yang bersamaan juga memotret bagaimana suatu perusahaan bekerja. BMC menjadi alat sangat bermanfaat untuk melihat bagaimana bisnis bisa menawarkan suatu inovasi beserta dengan elemen – elemen yang dibutuhkan untuk merealisasikan inovasi tersebut. Industri kriya adalah ketiga industri terbesar dari industri kreatif dan penyumbang ekspor ketiga terbesar pada ekonomi kreatif sejak tahun 2015. Agar industri kriya dapat berkembang secara berkelanjutan maka perancangan bisnis model yang inovatif melalui BMC sangatlah diperlukan. Tujuan dari paper ini adalah mereinterpretasi BMC karya Osterwalder dan Pigeneur (2010) pada konteks industri kerajinan.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan memahami definisi BMC, karakteristik industri kriya, serta mengumpulkan 5 contoh industri kriya yang merepresentasikan keberagaman industri kriya Indonesia. Dari proses penelitian maka berhasil dirumuskan BMC untuk industri kriya dengan mengadaptasikan elemen BMC pada konteks industri kerajinan. Kebaruan BMC adalah menambahkan elemen value proposistion berbasis lokalitas yang diturunkan menjadi produk dan layanan desain. Selain itu penelitian juga menghasilkan beberapa pertanyaan pemantik yang dapat membantu calon pengusaha untuk mempertimbangkan elemen BMC secara lebih mendetail. Hasil penelitian bermanfaat bagi mahasiswa desain produk secara khusus dan mahasiswa desain secara umum yang ingin melakukan perancangan bisnis di sektor kerajinan.
Downloads
References
Christensen, C. (1997). Innovator ’ s Dilemma.
Firdausy, C. M. (2018). Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia. In Yayasan Pustaka Obor Indonesia. https://www.google.co.id/books/edition/Strategi_Pengembangan_Ekonomi_Kreatif_di/dsReDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0
Gumulya, D. (2019). Kajian Business Canvas Model Kewirausahaan Sosial. Prosiding Seminar Nasional Desain Sosial (SNDS), 462–469. https://122.200.2.51/index.php/SNDS/article/view/3360
Lüdeke-Freund, F., Carroux, S., Joyce, A., Massa, L., & Breuer, H. (2018). The sustainable business model pattern taxonomy—45 patterns to support sustainability-oriented business model innovation. Sustainable Production and Consumption, 15, 145–162. https://doi.org/10.1016/j.spc.2018.06.004
Ojasalo, J., & Ojasalo, K. (2018). Service Logic Business Model Canvas. Journal of Research in Marketing and Entrepreneurship, 20(1), 70–98. https://doi.org/10.1108/JRME-06-2016-0015
Osterwalder, A., Pigneur, Y., Etiemble, F., Smith, A., White, C., & Papadakos, T. (2010). Business Model Generation.
Permanasari, D., Praha, R. D., Mukti, S. H., Prihawanto, S., Apriyanto, H., Prasetya, H., Sucipto, A., Pajriyah, A. N., Sukma, M., Najib, M. A., Iman, M., Utami, R. D., Jasmine, F. A., Bramantio, J., & Yatimah, N. (2018). Opus: Ekonomi Kreatif Outlook 2019. In Badan Ekonomi Kreatif.
Teece, D. J. (2010). Business models, business strategy and innovation. Long Range Planning, 43(2–3), 172–194. https://doi.org/10.1016/j.lrp.2009.07.003
Copyright (c) 2023 Devanny Gumulya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.