PERKEMBANGAN SENI FOTOGRAFI DAN SINEMATOGRAFI SERTA TANTANGANNYA PADA ERA PASCA PANDEMI COVID-19
Abstract
Pandemi Covid-19 menyebabkan malapetaka di semua aspek kehidupan manusia, termasuk seni, khususnya fotografi dan sinematografi. Untuk mencegah penularan Covid-19 yang tidak terkendali, beberapa pengambilan gambar harus dilakukan sesuai dengan pedoman kesehatan. Jenis pemotretan baru ini secara tidak sengaja telah membuka kemungkinan dan penemuan yang sebelumnya tidak terbayangkan, seperti peningkatan penggunaan pengeditan digital, efek video, dan bahkan penggunaan pihak ketiga. Penulis mengikuti perkembangan kegiatan seni rupa yang dilakukan dengan berbagai "penyesuaian" selama wabah Covid-19. Perlunya pemahaman yang lebih besar tentang kolaborasi antara banyak disiplin ilmu adalah hasil utama dari pengamatan para peneliti. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengkaji seni fotografi dan sinematografi sebagai subjek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun daftar kemampuan baru yang dibutuhkan oleh fotografer, videografer, dan sinematografer di era pascapandemi. Temuan penelitian ini dapat dikembangkan sebagai sumber daya bagi mahasiswa film dan fotografi yang akan mengarungi era yang penuh ketidakpastian.
Downloads
References
[1] D. Trihanondo and D. Endriawan, "Cultural and Environmental Conservation through Community Service Program in Girimekar Village", IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, vol. 239, p. 012050, 2019. Available: 10.1088/1755-1315/239/1/012050.
• Referensi dari artikel jurnal
[2] D. Trihanondo and D. Endriawan, "The role of higher education in society activation through digital mural in ASEAN cities", IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, vol. 434, p. 012284, 2018. Available: 10.1088/1757-899x/434/1/012284.
• Referensi dari artikel jurnal
[3] D. Trihanondo and D. Endriawan, "Website Development of Indonesian Art Higher Education Institutions Historical Archives", IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, vol. 662, no. 2, p. 022035, 2019. Available: 10.1088/1757-899x/662/2/022035.
• Referensi dari artikel jurnal
[4] Didit Endriawan and Donny Trihanondo. "Interpretasi Spiritualitas Pada Karya Seni Patung Amrizal Salayan." ATRAT: Jurnal Seni Rupa 3.1, 2015.
• Referensi dari artikel jurnal
[5] T Munro, "Evolution and progress in the arts: A reappraisal of Herbert Spencer's theory." The Journal of Aesthetics and Art Criticism 18.3, 1960.
• Referensi dari buku
[6] Dan Ablan, Digital cinematography & directing. New Riders, 2002.
• Referensi dari artikel jurnal
[7] J. Creswell, W. Hanson, V. Clark Plano and A. Morales, "Qualitative Research Designs", The Counseling Psychologist, vol. 35, no. 2, pp. 236-264, 2007. Available: 10.1177/0011000006287390.
• Referensi dari buku
[8] Dr. Sugiyono, Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D, 2013.
• Referensi dari buku
[9] B. Newhall, The history of photography. New York: Museum of modern art, 1982.
• Referensi dari artikel jurnal
[10] S. Sagers and Ron Patterson, "Shutter Speed in Digital Photography.", 2012.
Copyright (c) 2022 Adrian Permana Zen, Donny Trihanondo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.