ARSITEK, DESAINER, DAN KARYANYA UNTUK WELL-BEING

Authors

  • I Putu Gede Suyoga Institut Desain dan Bisnis Bali
  • I Ketut Siandana Yayasan Arsitektur Bali Nusantara

Keywords:

well-being, architect, architecture, designer, interior

Abstract

Istilah well-being kembali mengemuka sebagai bagian dari upaya pencapaian kualitas kehidupan dan menyentuh ranah desain dan arsitektur. Maka, peran arsitek, desainer, karya desain dan arsitektur, pemilik, pengguna, dan pihak lainnya sebagai satu kesatuan tidak dapat terpisahkan untuk mencapai tujuan kesejahteraan dan kebahagiaan bersama yang dipahami sebagai well-being. Studi ini mencoba mengelaborasinya dari landasan teoritis desain, kearsitekturan dan esensi well-being tersebut. Hasilnya menunjukkan well-being sebagai kompleksitas pengertian kesejahteraan lahiriah dan kebahagiaan batin menyentuh keseluruhan aspek arsitektur dan desain. Arsitek dan desainer sebagai perancang dengan karya desain interior dan arsitektur sebagai produk kreatifitas menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pemilik properti, para pengguna, pemerintah, lembaga profesi, pemerhati sosial-budaya, dan yang lainnya. Maka, well-being yang menyangkut aspek mental, fisik, dan sosial secara desain dan arsitektural dapat dimaknai sebagai pengetahuan komprehensif dan holistik terhadap konsep kreatifitas, keberanian bisnis-enterprenuer, dan pengabdian sosial.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allardt, E. (1989) An Updated Indicator System: Having, Loving, Being. Department of Sociology, University of Helsinki.

Anonim (tt). Aesthetics. Tersedia dalam http://en.wikipedia.org/wiki/ diakses tanggal 3 Maret 2025.

Djelantik, A.A.M, (1999) Estetika - Sebuah Pengantar, Bandung: MSPI

Faturchman, et. al., (2012) Psikologi untuk Kesejahteraan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Konu A. & M. Rimpela, (2002) “Well-Being in Schools: a conceptual model.” Health Promotion International Journal.Vol. 17, No. 1. Oxford University Press.

Richard M. Ryan & Edward L. Deci, (2001) “On Happiness and Human Potentials: A Review of Research on Hedonic and Eudaimonic Well-Being”, Annual Rev. Psychology (online). Tersedia dalam http://psych415.class.uic.edu, diakses tanggal 3 Maret 2025.

Sumardjo, J. (2000) Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB

Teddlie, C. and Stringfield, S. (1993) Schools Make a Difference. Lessons Learned from a 10-Year Study of School Effects. New York: Teachers College Press.

Vitruvius. (1999). Vitruvius: Ten Books on Architecture (I. Rowland & T. Howe, Eds.). Cambridge: Cambridge University Press.

Downloads

Published

2025-04-29

How to Cite

Suyoga, I. P. G., & Siandana, I. K. (2025). ARSITEK, DESAINER, DAN KARYANYA UNTUK WELL-BEING. SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain Dan Aplikasi Bisnis Teknologi), 8, 197–203. Retrieved from https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/987