PELINGGIH MOBIL DI PURA PALUANG NUSA PENIDA: PERSPEKTIF PERGULATAN IDENTITAS
Abstract
Pelinggih mobil adalah altar pemujaan sebagai simbol stana manifestasi Tuhan Ida Bhatara Ratu Gede Sakti Ngurah dan Hyang Mami atau Siwa Durga di Pura Paluang Nusa Penida. Bentuk pelinggihnya menyerupai mobil VW Kodok dan Jeep Jimny. Hal inilah yang menjadi identitas eksistensinya, sehingga viral di media sosial. Studi ini bertujuan mengungkap fenomena sosio-arsitektural pelinggih mobil tersebut dalam rentang era kuasa Dalem Klungkung sampai era kuasa media digital saat ini. Mengungkap proses pemaknaan dan juga aktor-aktor yang menangkap pengetahuan di balik identitas pelinggih mobil ini untuk menjadikannya kekuasaan melalui diskursus kultural. Studi ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik. Pengumpulan data dengan observasi dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data dengan pendekatan pascastrukturalisme, metodologi genealogi kekuasaan Foucault, dan teori relasi wacana-kuasa-pengetahuan juga dari Foucault. Hasil akhirnya, dihadapan sebagian besar masyarakat lokal dan luar Bali, pengetahuan yang tersembunyi dalam wacana-wacana tersebut telah menggerakkan masyarakat di setiap jamannya, untuk mencapai tujuannya masing-masing, yakni sebagai kontestasi identitas, dan konsumsi identitas.
Downloads
References
Barker, Chris. 2005. Cultural Studies: Teori dan Praktik (Terj. Tim Kunci Cultural Studies Centre). Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka.
Buda, Jero Mangku Made. 2012. Tirta Yatra ke Nusa Penida. Perjalanan Suci Mencari Tirta Kawitan. Surabaya: Paramita.
Chaney, David. 1996. Lifestyles. Sebuah Pengantar Komprehensif (Terj. Nuraeni). Yogyakarta: Jalasutra.
Danesi, Marcel. 2012. Pesan, Tanda, dan Makna. Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra.
Dwijendra, Ngakan Ketut Acwin. 2008. Arsitektur Bangunan Suci Hindu Berdasarkan Asta Kosala-Kosali. Denpasar: CV. Bali Media Adhikarsa dan Udayana University Press.
Foucault, Michel. 2002. Power/Knowledge, Wacana Kuasa/Pengetahuan (Terj. Yudi Santosa). Yogyakarta: Bentang Budaya.
Gelebet, I Nyoman. 2002. Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Denpasar: Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata. Deputi Bidang Pelestarian dan Pengembangan Budaya. Bagian Proyek Pengkajian dan Pemanfaatan Sejarah dan Tradisi Bali.
O’dea, Thomas F. 1985. Sosiologi Agama. Jakarta: CV. Rajawali.
Piliang, Yasraf Amir dan Jejen Jaelani. 2018. Teori Budaya Kontemporer: Penjelajahan Tanda dan Makna. Yogyakarta: Aurora.
Piliang, Yasraf Amir. 2004. Post-Realitas: Realitas Kebudayaan dan Era Post-Metafisika. Yogyakarta: Jalasutra.
Ritzer, George. 2004. Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Sidemen, Ida Bagus, dkk., 1983. Sejarah Klungkung: dari Smarapura sampai Puputan. Klungkung: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Klungkung.
Soebandi, Jro Mangku Gede Ketut. 2000. Ithi Prakerti. Denpasar: Pustaka Manikgeni.
Storey, John. 2003. Teori Budaya dan Budaya Pop. Yogyakarta: Qalam.
Suyono, Seno Joko. 2002. Tubuh yang Rasis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Terjem. Alimandan. Jakarta: Prenada.
Thompson, John B. 2003. Kritik Ideologi Global (Terjem. Haqqul Yagin). Yogyakarta: IPCiSoD.
Tim Penyusun, 2009. Asta Kosala Kosali, Asta Bhumi. Denpasar: Dinas Kebudayaan Pemerintah Provinsi Bali.
Zoetmulder, P.J. Kamus Jawa Kuna-Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Copyright (c) 2019 I Putu Gede Suyoga
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.