FOTO PREWEDDING BALI DALAM KATEGORI WACANA ESTETIKA POSTMODERN
Keywords:
Preweding, postmodern, fotografiAbstract
Foto prewedding merupakan fenomena yang mampu menghadirkan sebuah tanda-tanda atau kode-kode yang bersifat simulasi. Fenomena foto prewedding tercipta antara kebutuhan, gaya hidup, dan relasi sosial, sedangkan postmodernisme menganggap fakta merupakan konstruksi atas realitas, kebenaran suatu fakta bersifat relatif, berlaku sesuai dengan konteks tertentu. Foto prewedding dalam era postmodern merupakan sebuah ekspresi kultural yang mampu memberikan citra dari sebuah simbol yang ingin direalisasikan dalam lingkungan hidupnya. Relatifitas yang bersifat tidak stabil inilah dalam praktik foto prewedding masyarakat Hindu di Bali dianggap dapat digambarkan sebagai masyarakat postmodern. Maka dalam penelitian ini akan menjabarkan bentuk-bentuk perwujudan estetika foto prewedding dalam kategori wacana postmodern. Metode yang digunakan menggunakan literasi kepustakaan dan observasi. Terkait dengan ciri-ciri masyarakat Bali kini sebagai masyarakat penganut budaya post-modernisme menurut Piliang digambarkan dengan adanya istilah 5 bahasa estetika post-modern yaitu pastiche, parodi, kitch, camp, dan skizofrenia. Fenomena foto prewedding yang terjadi, merupakan berkembangnya wacana sosial-kebudayaan menuju hipermodernitas, yaitu kondisi ketika segala sesuatu bertumbuh lebih cepat, ketika tempo kehidupan menjadi semakin tinggi, dan ketika wacana (ekonomi, seni, seksual) bertumbuh kearah titik ekstrim.
Downloads
References
Dinata, Ramanda Dimas Surya Dinata. 2018. Hiperealitas Foto Prewedding di Bali. Prociding SENADA, Denpasar: STD Bali Press.
Junaedi, Deni. 2017. Estetika: Jalinan Subjek, Objek, dan Nilai. Yogyakarta: BP ISI Yogyakarta.
Lubis, Akhyar Yusuf. 2014. POSTMODERNISME: Teori dan Metode. Jakarta, Rajawali Press.