PERANCANGAN ALAT PEMBUAT PUPUK ORGANIK BERSKALA DESA UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PERTANIAN DESA GEBYOG, KARANGANYAR
Keywords:
pupuk organik, petani, Indonesia, Desa GebyogAbstract
Negara Indonesia adalah negara agraris yang mata pencahariannya adalah petani. Namun yang terjadi saat ini adalah mahalnya pupuk yang menyulitkan petani untuk bertani. Penyebab harga pupuk yang tinggi, salah satunya disebabkan oleh kebutuhan pupuk yang tinggi sedangkan ketersediaan pupuknya masih kurang. Indonesia juga masih mengimpor pupuk dari negara lain yang akan menjadi masalah jika negara tersebut sedang bermasalah. Indonesia mengimpor pupuk kimia karena di Indonesia masih kekurangan pabrik pupuknya, sedangkan pupuk kimia urea dan NPK adalah pupuk yang diandalkan oleh petani indonesia untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam hal ini, petani diharapkan berpindah dari pupuk kimia ke pupuk organik karena pupuk kimia juga tidak baik untuk lingkungan. Dengan beralihnya ke penggunaan pupuk organik, para petani Desa Gebyog bisa bekerja sama membuat sendiri pupuk organik dengan alat pembuat pupuk organik yang telah dibuat sebagai pengganti pabrik pupuk. Setelah berjalannya pembuatan pupuk organik desa, petani dari Desa Gebyog bisa menggunakan pupuk organik yang telah dihasilkan untuk bertani.
Downloads
References
[1] Kementrian Pertanian Indonesia, “Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41 Tahun 2021 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian,” https://peraturan.go.id/files/bn1463-2021.pdf. pp. 5–5, 2021.
[2] Kementrian Pertanian Indonesia, “Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian,” https://peraturan.go.id/files/bn656-2022.pdf. pp. 4–4, 2022.
● Referensi dari artikel jurnal
[7] Winarto, “Simbol Komunikasi pada Kelompok Touring,” 2020.
[8] L. Y. Risnani, “Teknik SCAMPER: Dtimulasi Kreativitas Mahasiswa Calon Guru Biologi pada Aktivitas Laboratorium,” https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/article/viewFile/27396/pdf, vol. 12, pp. 36–36, 2019.
[11] Sukmawati, M. Nuranggraeni, O. Prasadi, and N. A. Triwuri, “Pemanfaatan Berbagai Jenis Pupuk Bagi Tanaman Padi Pada Pertanian di Cilacap,” https://proceeding.isas.or.id/index.php/sentrinov/article/view/985/342, vol. 7, pp. 342–342, 2021.
● Referensi dari Websites
[3] E. Sopiyan, “Pupuk Subsidi Terbatas, Pupuk Indonesia Diskon Harga Pupuk Non Subsidi,” https://ktnanasional.com/pupuk-subsidi-terbatas-pupuk-indonesia-diskon-harga-pupuk-non-subsidi/.
[4] Pupuk Sriwidjaja Palembang, “PUSRI DUKUNG GEBYAR DISKON PUPUK DI KARANGANYAR,” https://www.pusri.co.id/id/news/detail/pusri-dukung-gebyar-diskon-pupuk-di-karanganyar.
[5] Serikat Petani Indonesia, “Harga Pupuk Meroket, Saatnya Kembali Ke Alam, ke Pertanian Agroekologi,” https://spi.or.id/harga-pupuk-meroket-saatnya-kembali-ke-alam-ke-pertanian-agroekologi/.
[6] Serikat Petani Indonesia, “Harga Pupuk Meroket, Saatnya Kembali Ke Alam, ke Pertanian Agroekologi,” https://spi.or.id/harga-pupuk-meroket-saatnya-kembali-ke-alam-ke-pertanian-agroekologi/.
[9] Ijokota, “Cara Menbuat Pupuk Urea Organik Solusi untuk Petani Mandiri,” https://ijokota.com/blog/cara-membuat-pupuk-urea-organik-solusi-untuk-petani-mandiri/.
[10] Ijokota, “Cara Membuat Pupuk NPK Berimbang Organik untuk Tanaman Hortikultura,” https://ijokota.com/blog/cara-membuat-pupuk-npk-berimbang-organik-untuk-tanaman-hortikultura/.