SKEMA TEORI WARNA BALI
Dari Tinjauan Pustaka ke Cakram Warna
Abstract
Sebagai sebuah teori, pengetahuan mengenai teori warna Newton maupun Gothe, keduanya telah melalui serangkaian penelitian yang sudah final dengan kata lain apa yang mereka lakukan dan pikirkan tentang warna diterima oleh rasionalitas dunia. Di sisi lain, Nusantara dan Bali khususnya memiliki skema warna tersendiri yang hingga kini praktiknya eksis hidup ditengah masyarakat. Skema tentang warna yang praktiknya secara ritual masih eksis di Bali ditinjau dari sumber-sumber ketersediaan data dapat dibaca melalui teks kepustakaan berupa lontar maupun transkripsi, sehingga melalui data-data tersebut warna-warna yang sebelumnya eksis dalam tataran praktik ritual religius direinterpretasi kembali dan dicoba untuk diwujudkan dalam suatu bangunan teoritis yang disebut skema teori warna Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran atau mencoba menafsir ulang secara rasional melalui sudut pandang teologi sampai kepada sebuah upaya untuk merumuskan enam belas warna dalam skema teori warna Bali yang disusun pada cakram warna.
Downloads
References
Tim Penyusun. 1995. Bhuwana Sang Ksepa, Sanghyang Mahajnana, Siwa Tattwa Purana. Pusdok Provinsi Bali.
Ocvirk, Otto G., dkk. 2009. Art Fundamentals Theory and Practice. New York: Higher Education
Newton, Issac. 2010. Opticks or a Treatise of a Reflections, Refractions, Inflections, and Colours of Light. London: Project Gutenberg.
Johann, Wolfgang von Goethe. 1840. Ghoethe's Theory of Colours (trans. Charles Lock Eastlake). London: Annemie Arnst, Clare Graham & Marc D'Hooghe. EBook code #50572 http://.freeliterature.org
Copyright (c) 2021 Dewa Gede Purwita Purwita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.