HARMONI ARSITEKTUR, BUDAYA, DAN PARIWISATA: STUDI KASUS PURA BESAKIH SEBAGAI SIMBOL IDENTITAS BALI

Abstract

Tulisan ini mengkaji hubungan harmonisasi antara arsitektur, budaya, dan pariwisata melalui studi kasus Pura Besakih, yang dikenal sebagai simbol identitas Bali. Pura Besakih, sebagai pura terbesar dan paling suci di Bali, tidak hanya berfungsi sebagai tempat persembahyangan bagi umat Hindu, tetapi juga sebagai daya tarik wisata yang signifikan. Penulisan dengan pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam tulisan ini. Hal ini dilakukan agar didapatkan pemahaman yang lebih mendalam. Melalui analisis Arsitektur Tradisional Bali yang kaya dan tata ruang yang mengikuti prinsip Tri Hita Karana, tulisan ini mengeksplorasi bagaimana desain pura mencerminkan nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Bali. Selain itu, penelitian ini menyoroti dampak pariwisata terhadap pelestarian budaya dan ekonomi lokal, serta tantangan yang dihadapi dalam menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan konservasi situs suci. Dengan demikian, Pura Besakih tidak hanya menjadi objek wisata, tetapi juga merupakan representasi dari warisan budaya yang kaya dan identitas spiritual Bali.