PENDEKATAN NEO VERNAKULAR PADA PERANCANGAN HOTEL AREA WISATA DI KOTA BATU

Studi Kasus: Tulip Cafe & Guest House

Authors

  • Alysia Lynn Tantra Universitas Pelita Harapan
  • Vanya Alessandra Leonardo Universitas Pelita Harapan

Keywords:

hotel, Batu City, locality, neo-vernacular

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan terjadinya fenomena bernama urbanisasi. Melalui urbanisasi sebuah kota dapat berkembang dan melakukan pemekaran. Kota Batu merupakan salah satu contoh kota yang mengalami perkembangan di tahun belakangan ini. Saat ini, pemerintah Kota Batu memiliki sebuah program untuk menjadikan Batu sebagai kota wisata. Dengan meningkatnya angka kedatangan turis, maka semakin bertambah banyak industri primer yang mewadahi aktivitas wisata. Hotel merupakan salah satu contoh industry yang mengakomodasi kegiatan yang berhubungan dengan turis. Saat ini terdapat banyak hotel yang beroperasi di area Batu, namun desain hotel tersebut belum tentu terintegrasi dengan nilai lokalitas dari Kota Batu. Pada studi kasus Tulip Café & Guest House, sebagai hotel yang beroperasi secara lokal yang berdiri sejak tahun 2016, yang merupakan periode sebelum proses pengembangan kota Batu berjalan, dirancang tanpa nilai lokalitas dari Kota Batu itu sendiri. Oleh sebab itu, perancangan ulang hotel perlu dilakukan supaya desain hotel berjalan selaras dengan perkembangan industri turisme di Kota Batu. Analisa permasalahan dilakukan dengan metode deskriptif analisis yang didukung dengan metode pengumpulan data kualitatif. Berdasarkan pada analisa mendalam terhadap permasalahan desain pada eksisting dari Tulip Café & Guest House, perancangan akan dilakukan dengan menggunakan metode desain neo-vernakular. Dalam proses perancangan, konsep yang diimplementasikan adalah intimate, simple, dan calming. Metode serta konsep ini dianggap sesuai karena dapat menampung nilai-nilai lokalitas Kota Batu yang kemudian ditransformasikan dan diimplementasikan dalam perancangan interior hotel.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] Pemerintah Kota Batu. Batukota.go.id. https://batukota.go.id/Portal/profil, 2022 [Sep. 24, 2022]
[2] Squad, M. K. Seni Budaya - Pemerintah Kota Malang. Pemerintah Kota Malang. https://malangkota.go.id/seni-budaya/, 2022, April 22 [Sep. 24, 2022]
[3] Fauzy, B., & Purnama Salura, dan. (2011). MEMAHAMI RELASI KONSEP FUNGSI, BENTUK DAN MAKNA ARSITEKTUR RUMAH TINGGAL MASYARAKAT KOTA PESISIR UTARA DI KAWASAN JAWA TIMUR (Kasus Studi Rumah Tinggal di Kampung Karangturi dan Kampung Sumber Girang, Lasem).
[4] Intyaswono, S., Mukhammad, E. Y., & Mawardi, K. (2016). PERAN STRATEGI CITY BRANDING KOTA BATU DALAM TREND PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA (Studi Pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu). In Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol (Vol. 30, Issue 1).
[5] Setiawan, A. P. (2018). MASYARAKAT LOKAL DESA JENGGER, PURWOSARI, MALANG.
[6] Shofa, I., Nugroho, D., & Ekonomi dan Smber Daya Alam Kota Malang, B. (2021). PERTUMBUHAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF KOTA MALANG. In JURNAL PANGRIPTA (Vol. 1, Issue 1).
[7] Anom, R. (2021). “Contemporary challenges of the Indonesian vernacular architecture in responding to climate change.” IOP Conference Series: Earth and Environmental Science.
[8] Nuryanto. (2019). Arsitektur Nusantara: Pengantar Pemahaman arsitektur tradisional Indonesia. PT Remaja Rosdakarya.
[9] Oliver P. (2006). Built to Meet Needs Cultural Issues in Vernacular Architecture.
[10] Pallasmaa, J., & Holl, S. (2019). The Eyes of The Skin: Architecture and The Senses. John Wiley-Son Ltd.
[11] Scruton, R. (2013). The Aesthetics of Architecture. Princeton University Press.

Downloads

Published

2023-03-16

How to Cite

Tantra, A. L., & Leonardo, V. A. (2023). PENDEKATAN NEO VERNAKULAR PADA PERANCANGAN HOTEL AREA WISATA DI KOTA BATU: Studi Kasus: Tulip Cafe & Guest House. SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain Dan Aplikasi Bisnis Teknologi), 6, 44–54. Retrieved from https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/737