KAJIAN ESTETIKA SENI MURAL KARYA “SLINAT” DI JALAN GAJAH MADA DENPASAR

Abstract

Seni mural merupakan bagian dari seni jalanan yang  hadir di ruang yang berbeda jika dibandingkan dengan seni yang bersifat lebih konvensional, menawarkan pendekatan seni yang secara langsung bersentuhan dengan masyarakat. Seni konvensional pada umumnya masih berjarak dengan masyarakat, sebab keberadaannya memang hanya di ruang tertentu seperti galeri seni, studio seni ataupun museum seni. Seni mural seringkali dibuat dikawasan-kawasan urban atau  perkotaan seperti  kawasan  perbelanjaan (mall), toko-toko di pinggir jalan, jembatan dan sebagainya yang cenderung memiliki  tembok-tembok  yang lebar, karena memiliki bidang tembok yang luas,   sehingga oleh seniman mural kawasan seperti ini menjadi salah satu area yang digunakan untuk menyampiakan pesan kepada masyarakat , pesan-pesan ini seringkali terkait dengan isu sosial, politik atau permasalahan lingkungan (ekologi). Di Indonesia mural cukup berkembang dan perkembangan itu juga mencakup wilayah Bali, Denpasar sebagai pusat perkotaan juga memiliki banyak karya mural  yang  monumental dengan visual yang cukup provokatif, tema-tema yang diusung terkait dengan isu lingkungan seperti polusi udara akibat dari persoalan klasik perkoataan seperti jumlah kendaraan yang membludak, jumlah penduduk yang terus bertambah, serta keberadaan pabrik yang tidak mengolah limbahnya secara bijak, hal ini menjadi salah satu isu dan tema yang diangkat oleh salah satu seniman mural Bali yang bernama Slinat, dan karya-karya mural ini beberapa berada di kawasan perekonomian sekaligus kawasan heritage di seputaran jalan Gajah Mada  Denpasar