DIGITALISASI FOTOGRAFI PADA MASYARAKAT BALI KONTEMPORER

Abstract

Ketika berbicara mengenai digitalisasi fotografi dan globalisasi maka secara otomatis akan ada pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap manusia. Masyarakat Bali yang dihadapkan oleh era globalisasi memunculkan berbagai fenomena menarik dalam budaya populer. Terdapat kompleksitas di dalam relasi agama dan budaya yang dimiliki masyarakat Bal dalam membangun relasi sosial. Budaya popular yang berkembang bersama proses industrialisasi mempunyai dimensi-dimensi yang jauh lebih ekstrem dan penuh kontradiksi. Fenomena fallingstarchallange, meme photo, dan penjualan berbasis online menjadi salah satu contoh bagaimana digitalisasi mempengaruhi masyarakat bali dan budaya luar yang masuk membuat masyarakat Bali menjadi kontemporer. Itensitas komunikasi melalui media sosial sebagai bentuk interaksi masyarakat saat ini menjadi faktor utama terjadinya hegemoni dunia maya. Tidak heran jika eksistensi dunia maya dijadikan senjata oleh fundamentalisme untuk merekontruksi suatu objek untuk dikonsumsi publik melalui cara-cara verbal.Ketika visual yang disajikan secara terus menerus maka akan terjadi gejala habitus dan tanpa disadari kebiasaan tersebut akan melahirkan budaya popular dari digitalisasi fotografi.peringkasan ruang-waktu membuat meleburnya subjek ke dalam sistem-sistem objek membuat terjadinya perubahan pada relasi objek akan mengubah pula relasi subjek di dalamnya. Konsep psikis diri kini diredusir menjadi relasi objek-objek (status, simbol, prestise, dan gaya hidup).