PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN BERBASIS KOMUNITAS PADA KAMPUNG KOTA DI INDONESIA

  • Paulus Bawole The Faculty of Architecture and Design - Duta Wacana Christian University
  • Haryati Sutanto The Faculty of Biotechnology - Duta Wacana Christian University https://orcid.org/0000-0003-2116-7689
Keywords: Pembangunan, Kolborasi, Berbasis Komunitas, Pemberdayaan

Abstract

Kawasan perkotaan menarik orang untuk mendapatkan peluang ekonomi yang ditawarkan. Karena orang bermigrasi dari daerah asal ke daerah perkotaan, maka daerah perkotaan tersebut tumbuh baik dalam ukuran maupun jumlah populasinya. Masyarakat kelas menengah ke atas tidak memiliki masalah tentang kehidupan mereka di daerah perkotaan, tetapi masyarakat miskin yang tinggal di kampung kota terpinggirkan oleh masyarakat perkotaan formal. Sebagai manusia, orang miskin juga memiliki hak untuk hidup lebih baik seperti orang kaya lainnya. Namun yang paling penting adalah bahwa setiap penduduk kota adalah pemangku kepentingan, dan karena itu memiliki sesuatu yang unik dan penting untuk ditambahkan ke dalam proses pembangunan di kota. Program Kotaku yang diinisisasi oleh pmerintah pusat untuk daerah merupakan program pengembangan berbasis komunitas yang menciptakan platform untk berkolaborasi. Dengan mengintensifkan kolaborasi para pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah dan penduduk miskin dalam menciptakan Rencana Pengembangan Kampung, peningkatan permukiman kampung perkotaan dapat dilakukan dengan mudah.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Angel, S.; etc. The Dynamic of Global Urban Expansion, Department of Transport and Urban Development, The World Bank, Washington, DC, 2005
Bawole. Paulus: “A Collaboration of Spontaneous Architecture and Environmental Design Developed by Marginalized Inhabitants” in Proceedings: Arte-Polis 3 International Conference: Creative Collaboration and the Making of Place: Learning, Bandung, 2010The World Bank. (http://www.worldbank.org/en/ topic/urbandevelopment/ overview)
Bawole, Paulus, “ Marginalized Architecture as An Identity of Urban Growth in Big Cities” in Proceedings International Conference: Manifestations of Architecture in Indonesia, Department of Architecture, ITS, Surabaya, 2015
Bekele, Degu, etc., “Characteristics of Squatter Houses in Burayu Town Adjoining Addis Ababa, Capital City of Ethiopia” in Journal Civil and Environment, Vol. 6, No. 8, 2014
MPR – RI. Amandemen UUD 1945 Tahun 2000
Ribbeck, Eckhart. Die Welt Wird Stadt. Jovis Verlag GmbH, Berlin 2005
Soltesova, Katarina, etc., “Community Participation in Urban Adaptation to Climate Change: Potential and Limits for Community-Based Adaptation Approaches” in Community-Based Adaptation to Climate Change – Scaling it up, edited by E. Lisa F. Schipper, etc., Oxon, 2014.
Srinivas, Hari. “Defining Squatter Settlements.” The Global Development Research Center. 19 Dec. 2016 (http://www.gdrc.org/ uem/define-squatter.html)
Published
2019-02-21
How to Cite
Bawole, P., & Sutanto, H. (2019). PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN BERBASIS KOMUNITAS PADA KAMPUNG KOTA DI INDONESIA. SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain Dan Aplikasi Bisnis Teknologi), 2, 510-517. Retrieved from https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/214
Abstract dilihat 666 kali
FULL TEXT diunduh 195 kali