WORKSHOP BATIK GUTHA TAMARIN DALAM FESTIVAL SENI INTEGREAT FUKOKA JEPANG.

Abstract

Pada 5-12 September 2018, empat orang perupa dan pendidik perempuan asal Indonesia dari Komunitas 22 Ibu diundang untuk berpartisipasi dalam Festival Seni "InteGREAT" yang diselenggarakan oleh Galeri Tiempo Ibero Americano dan NPO Flaming Elephant Fukuoka Jepang. Empat orang perupa perempuan tersebut berasal dari beberapa institusi pendidikan yang berbeda, mereka adalah Nurul Primayanti dari Universitas Podomoro, Ariesa Pandanwangi dari Universitas Kristen Maranatha, Gilang Cempaka dari Universitas Paramadina dan Rina Mariana dari Sekolah Tinggi Teknologi Bandung. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan seni dan sebagai ajang pertukaran kebudayaan antara Jepang dan negara-negara lain, seperti Spanyol, Portugal, Hawaii, Israel dan Indonesia. Ke-empat undangan tersebut memberikan workshop batik dingin dengan gutha tamarin selama tiga hari berturut-turut. Aplikasi gutha tamarin sendiri adalah pengembangan teknik batik menggunakan campuran serbuk biji tamarin dengan lemak nabati sebagai pengganti penghalang kain lilin panas, itulah sebabnya metode ini dikenal dengan istilah teknik batik dingin. Makalah ini memaparkan rangkaian kegiatan pelatihan batik dingin gutha tamarin dalam festival seni dan budaya  "InteGREAT" yang digelar di Fukuoka Jepang serta bertujuan mengkaji perilaku interaksi sosial serta kultural antar budaya menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan etnografis.