PELUANG PENGEMBANGAN PRODUK RAMAH LINGKUNGAN PADA INDUSTRI FASHION DI INDONESIA
Keywords:
industri fashion, Indonesia, sustainable fashionAbstract
Fashion, dalam hal ini busana atau pakaian beserta berbagai aksesoris pelengkapnya merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia dan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Selain fungsi utama pakaian sebagai pelindung dan penutup tubuh, juga karena lewat busana orang dapat mengekspresikan jati diri, identitas, pendapat dan selera masing-masing. Saat ini fashion di Indonesia telah menjadi sebuah industri besar. Berdasarkan data dari Ekonomi Kreatif Outlook saat ini fashion merupakan salah satu sub-sektor terbesar pada era ekonomi kreatif di Indonesia. Sebanyak 15% jenis industri pada industri kreatif di Indonesia berada pada sub-sektor fashion. Selain itu jumlah pekerja pada industri kreatif juga lebih dari 24% terdapat pada industri fashion. Sehingga secara keseluruhan industri fashion memegang peranan besar dalam menggerakan roda perekonomian Bangsa Indonesia.
Suatu fenomena dalam bidang fashion yang merupakan salah satu bukti ekspresi dan aktualisasi masyarakat saat ini adalah sustainable fashion. Sustainable fashion merupakan konsep pengembangan fashion dengan metode-metode ramah lingkungan dalam prosesnya. Untuk mendapatkan data yang komprehensif mengenai pada penelitian ini akan dilakukan metode gabungan kualitatif dengan melakukan studi literatur, observasi lapangan, dan wawancara. Pada penelitian ini akan dibahas perkembangan industri fashion di Indonesia secara umum dan khususnya potensinya untuk diarahkan menjadi ramah lingkungan. Sehingga diharapkan pada masa yang akan datang dapat menjadi contoh atau inspirasi dari berkembangnya sustainable fashion di Indonesia. Karena tidak dapat dipungkiri, ditengah kian pesatnya perkembangan industri fashion di Indonesia ini, perlu dibentuk arahan-arahan metode yang tetap berpegang pada keseimbangan antara aktifitas manusia dan lingkungan.
Downloads
References
[2] A. Arumsari. “Optimalisasi Pengolahan Kain Brokat Dalam Konteks Produksi Eco-Fashion”. Institut Teknologi Bandung, 2010.
[3] S. R. Muslikhah. “Analysis of Tailor Worker Performance In Fashion Industry, Case Study: Bogor And Yogyakarta”. Proceeding of the 3rd International Conference on Management & Muamalah 2016 (3rd ICoMM) 31st October - 1 st November 2016, 978-967-0850-61-0, 2014.
[4] M. Hasibuan. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN, Yogyakarta, 2000.
[5] W. Saputra. Industri Kreatif, Indonesia: Baduose Media, 2010.
[6] Badan Ekonomi Kreatif. OPUS Ekonomi Kreatif Outlook 2018. Jakarta-Indonesia, 2018.
[7] A. Arumsari dkk. “Comparative Study of Environmental Friendly Concept on Fashion in Indonesia”. Advances in Economics, Business and Management Research (AEBMR), volume 41. 4th Bandung Creative Movement International Conference on Creative Industries 2017 (BCM 2017), 2017
[8] A. Arumsari dan H.N Putri “Motif Batik Mega Mendung Sebagai Inspirasi dalam Penerapan Metode Re-Design pada Busana Denim Secondhand”. Jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik, VOL. 39 NO. 2, 2022.
[9] A. Arumsari dkk. “Pemanfaatan Pewarna Alam sebagai Trend Baru pada Fashion Brands di Indonesia”. Jurnal Rupa Vol. 03. Edisi 2 No. 03, 2018
[10] S. Kartiwa dan U. Hermanto. Tenun Ikat: Indonesia’s Ikat Weaving Tradition. Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta, Indonesia, 2010.
[11] D. Suheryanto. Natural Dyes: Ensiklopedia Zat Warna Alami dari Tumbuhan untuk Industri Batik. CV Andi Offset, Yogyakarta, 2017.
[12] F. Nursari dan F. H. Djamal. “Implementing Zero Waste Fashion in Apparel Design”. Bandung Creative Movement International Conference in Creative Industries 2019, Bandung, 2019.
[13] N. Azzahrah, F. Nursari “Penerapan Metode Zero Waste Fashion Pada Perancangan Busana Modest Moderen”. Moda: The Fashion Journal, 2023