MODEL KOREOGRAFI DIALOGIS SENI PERTUNJUKAN EKOLOGI ANAK

  • Sri Rustiyanti Institut Seni Budaya Indonesia Bandung
  • Wanda Listiani
  • Anrilia Ema
Keywords: choreography models, ecological performances, ecological performances model koreografi, model koreografi, pertunjukan ekologi, dunia anak

Abstract

Dunia anak adalah dunia bermain. Aktivitas bermain merupakan waktu emas yang sangat penting bagi tumbuh kembang seorang anak. Bermain bukanlah sekedar mencari hiburan saja, di dalam bermain banyak aspek psikologis yang sangat penting untuk perkembangan jasmani dan rohani anak secara optimal. Aspek-aspek perkembangan yang dapat ditingkatkan, seperti aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Bahkan melalui bermain dapat menjadi inspirasi dalam koreografi ekologi. Sebuah kreativitas dalam menata koreografi pertunjukan untuk anak-anak. Teori yang digunakan yaitu teori kreativitas model Alma M. Hawkins, dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif analisis. Koreografi lingkungan model pertunjukan untuk anak-anak sebagai ekspresi seni, membutuhkan kemampuan tidak hanya sekedar kombinasi dan menjajarkan serangkaian gerak bermain menjadi gerak berkesenian. Hal ini membutuhkan seleksi dan transformasi terhadap gerak bermain menjadi refleksi dan estetika. Tahapan koreografi melalui proses eksplorasi, komposisi, dan improvisasi. Model koreografi lingkungan untuk pertunjukan anak-anak sebagai salah satu alternatif bentuk perkembangan konsep estetika seni pertunjukan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

DAFTAR PUSTAKA

[1] Jennifer Lindsay. Klasik Kitsch Kontemporer: Sebuah Studi Tentang Seni Pertunjukan Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 1990.
[2] Y. Sumandiyo Hadi. Pengantar Kreativitas Tari. Yogyakarta: Proyek Pengembangan IKJ, Sub Bagian Proyek ASTI Departemen P & K, 1983.
[3] Margery J. Turner, New Dance: Pendekatan Terhadap Koreografi Nonliteral, Terjemahan oleh Y. Sumandiyo Hadi. Yogyakarta: Manthili, 1996.
[4] Alma M. Hawkins. Creating Through Dance. New Jersey: Princeton Book Company, 1988.
[5] Sal Murgiyanto. Kritik Tari: Bekal dan Kemampuan Dasar. Jakarta: Ford Foundation dan MSPI, 2002.
[6] Alma M. Hawkins. Moving From Within: A New Method for Dance Making, Diterjemahhkan oleh I. Wayan Dibia. Jakarta: Ford Foundation dan MSPI, 2002.
[7] Sal Murgiyanto. “Komposisi Tari”, dalam Pengetahuan Elementer Tari Dan Beberapa Masalah Tari, (ed). Edi Sedyawati dkk. Jakarta: Direktorat Kesenian, Proyek Pengembangan Kesenian Jakarta, Depdikbud, 1986.
[8] Cassirer, E. Manusia Dan Kebudayaan. Jakarta: Gramedia, 1987.
[9] Sumantri, E. “Etika dan Moral dalam Pendidikan Umum” Bahan Perkuliahan. Bandung UPI, t.th.
[10] Dewantara, K H. Pendidikan, bagian I. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa, 1962.
[11] Sauri, S. “Filsafat Nilai Moral dalam Pendidikan Umum”. Bahan Perkuliahan. Bandung: UPI, 2009.
[12] Djohan. Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Joglo Alit, 2008.
[13] Djohan. Terapi Musik: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Galang Press, 2006.
[14] Phenix, P H. Realms of Meanings. New York: Mc Graw Hill Book Company, 1960.
[15] Sumadi Suryabrata. Metodologi Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 1991.
Published
2023-03-16
How to Cite
Rustiyanti, S., Listiani, W., & Ema, A. (2023). MODEL KOREOGRAFI DIALOGIS SENI PERTUNJUKAN EKOLOGI ANAK. SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain Dan Aplikasi Bisnis Teknologi), 6, 156-161. Retrieved from https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/759
Abstract dilihat 301 kali
FULL TEXT diunduh 169 kali