ARSITEKTUR DAN MAKNA FILOSOFI PURA LUHUR KANDA PAT SARI

Authors

  • Frysa Wiriantari Dwijendra University

Keywords:

meaning, architecture, pelinggih, Kanda Pat Sari, strength.

Abstract

Pura Luhur Kanda Pat Sari is located in Peguyangan, Denpasar City. This temple is interesting to study because of its history and its connection with the existence of Kanda Pat Sari, who according to Balinese Hindus is a brother who accompanies humans from birth to death. Or in other words, Kanda Pat Sari is the four strengths of Ida Sang Hyang Widhi Wasa who have always accompanied the spirit (Atman) of humans since they were still in the womb until they died. The approach used in this research is descriptive qualitative. Qualitative research is an option on the basis that this research will explore as much and as deep as possible the existing data in the field, both in the form of observation data, questionnaires, interviews and other data and then triangulation will be carried out on the data obtained. Based on the results of the study, it was found that the arrangement of the pelinggih in Pura Luhur Catur Kanda Pat Sari consists of Pelinggih Hyang Siwa which is right in the middle, to the North lies Pelinggih Hyang Wisnu, to the East is Pelinggih Hyang Iswara, South is located Pelinggih Hyang Brahma and West. located pelinggih Hyang Mahadewa. The other four directions respectively are Northeast Pelinggih Hyang Sambu, Southeast there is Pelinggih Hyang Maheswara, Southwest Pelinggih Hyang Rudra and Northwest Pelinggih Hyang Sangkara.

ABSTRAK

Pura Luhur Kanda Pat Sari terletak di Peguyangan Kota Denpasar. Pura ini menarik untuk diteliti karena sejarah dan kaitannya dengan keberadaan Kanda Pat Sari yang menurut umat Hindu Bali merupakan saudara yang menemani manusia sejak lahir hingga meninggal nanti. Atau dengan kata lain Kanda Pat Sari merupakan empat kekuatan dari  Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang selalu mendampingi roh (Atman) manusia sejak masih berada dalam kandungan hingga akhirnya manusia tersebut meninggal dunia. Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.  Penelitian kualitatif menjadi pilihan dengan dasar bahwa penelitian ini akan mengeksplor sebanyak dan sedalam mungkin data yang ada di lapangan, baik berupa data hasil observasi, kuesioner, wawancara dan data lainnya dan kemudian akan dilakukan triangulasi terdapat data data yang diperoleh tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa susunan pelinggih yang ada di Pura Luhur Catur Kanda Pat Sari terdiri atas pelinggih Hyang Siwa yang berada tepat di tengah tengah, di sebelah Utara terletak pelinggih Hyang Wisnu, arah Timur terletak Pelinggih Hyang Iswara, Selatan terletak pelinggih Hyang Brahma dan Barat terletak pelinggih Hyang Mahadewa. Keempat arah lain masing masing adalah Timur Laut pelinggih Hyang Sambu, Tenggara terdapat pelinggih Hyang Maheswara,  Barat daya pelinggih Hyang Rudra dan Barat laut pelinggih Hyang Sangkara.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amar, A. (2009) ‘Identitas Kota, Fenomena Dan Permasalahannya’, Ruang:
Jurnal Arsitektur, 1(1), pp. 55–59. Available at:
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/RUANG/article/view/723.
Fink, E. L. (2015) ‘Symbolic Interactionism’, The International Encyclopedia of
Interpersonal Communication, 1(May), pp. 1–13. doi:
10.1002/9781118540190.wbeic266.
Firdausi, F. S. and Prasetyo, E. Y. (2017) ‘Arsitektur berdasarkan Perubahan
Aktivitas dan Waktu’, Jurnal Sains dan Seni ITS, 6(2), pp. 2–6. doi:
10.12962/j23373520.v6i2.26483.

Downloads

Published

2021-04-01

How to Cite

Wiriantari, F. (2021). ARSITEKTUR DAN MAKNA FILOSOFI PURA LUHUR KANDA PAT SARI. SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain Dan Aplikasi Bisnis Teknologi), 4, 154–158. Retrieved from https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/551