ADAPTIVE REUSE DAN INFILL DESIGN PADA BANGUNAN WARISAN BUDAYA DI YOGYAKARTA

Abstract

Bangunan Cagar Budaya (BCB) merupakan sebuah objek yang sudah melewati berbagai periode di masa lalu sampai saat ini dan merupakan sebuah identitas bagi sebuah daerah yang memiliki Bangunan Cagar Budaya (BCB). Biaya Perawatan, fungsi, kebutuhan energi, dan keamanan Bangunan Cagar Budaya (BCB) menjadi sebuah alasan bagi bangunan tersebut untuk dipertahankan. Usia bangunan yang tidak lagi muda menjadi sumber dari perkara tersebut. Yogyakarta merupakan daerah istimewa, dimana tidak hanya Bangunan Cagar Budaya yang ada disana namun ada Bangunan Warisan Budaya yang merupakan klasifikasi khusus yang hanya ada di Yogyakarta. Kemajuan zaman dan meningkatnya kebutuhan akan pembangunan bangunan baru dengan fungsi baru yang mendukung lingkungan menjadi salah satu faktor perobohan/penghancuran sebuah bangunan yang sudah tidak berfungsi lagi. Dampak tersebut bisa berimbas terhadap Bangunan Warsian Budaya yang belum diatur secara jelas dalam peraturan daerah. Analisis terhadap Bangunan Cagar Budaya dan Peraturan daerah sebagai langkah awal untuk menjaga keutuha Bangunan Warisa Budaya (BWB). Nilai-nilai kebudayaan dan sejarah yang terdapat pada bangunan akan ikut hilang jika tidak adanya langkah pasti untuk pemanfaatana dan peraturan yang jelas. Konservasi merupakan salah satu langkah untuk menghidupkan kembali bangunan yang memang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan zaman. Peraturan daerah mendukung untuk membantu pengelolaan Bangunan Warisan Budaya (BWB).