DINAMIKA PROBLEMATIK ARTEFAK KRIYA MASA LALU DI BALI PADA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

  • I Wayan Mudra Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Ketut Muka P Institut Seni Indonesia Denpasar
  • I Gusti Ngurah Agung Jaya CK Institut Seni Indonesia Denpasar
Keywords: Kehancuran, Artefak Kriya, Masa lalu, Bali, Kekinian

Abstract

Pembangunan di daerah Bali dewasa ini nampak pesat, terutama dalam pembangunan fisik, tidak terkeculai di pedesaaan maupun di perkotaan. Pembangunan fisik tersebut dapat dilihat dalam bentuk pembangunan pura, bale banjar, bale subak, bale desa, gedung-gedung pemerintahan dan fasilitas lainnya yang stylenya disesuaikan dengan selera kekinian. Problematik yang muncul dari kondisi ini adalah pembangunan fisik ini mengancam keberadaan artefak seni kriya masa lalu yang melekat pada bangunan tersebut seperti berbagai bentuk ukiran sebagai ornamen. Penelitian ini bertujuan membahas beberapa contoh artefak seni kriya masa lalu di Bali yang hilang karena perubahan zaman. Rumusan masalah yang diajukan adalah 1. Beberapa contoh artefak seni kriya masa lalu di Bali yang telah hilang, 2. Alternatif solusi yang bisa ditawarkan untuk menjaga artefak seni kriya itu tetap bisa dipertahankan pada era kekinian. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teori terbatas purposive sampling. Pendekatan analisis dengan deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh adalah beberapa contoh artefak seni kriya masa lalu pada bangunan di Bali saat ini sudah tidak ada misalnya artefak seni kriya pada Bale Kulkul di Desa Abiankapas Kaja Denpasar dan artefak seni kriya di Pura Dalem Banjar Tinungan Desa Apuan Baturiti Tabanan. Alternatif solusi yang bisa ditawarkan untuk menjaga artefak seni kriya ini adalah melakukan restorasi bangunan yang memiliki artefak seni kriya masa lalu seperti yang dilakukan di Puri Agung Mengwi, Puri Agung Karangasem, dan Pura Desa Guwang Sukawati, memberikan pemahaman kepada masyarakat, dan pengayoman pemerintah dakam bentuk peraturan-peraturan.   

Downloads

Download data is not yet available.

References

Barker, Chris. 2004. Cultural Studies: Teori & Praktik. (Nurhadi, Penrj.). Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Barker, Chris. 2014. Kamus Kajian Budaya. (Putranto, Penrj.). Yogyakarta: PT Kanisius.
Mahaputra, I Nyoman Gede. 2009. “Arsip Arsitektur BalI” Tuesday, May 22.
Martini. Melanie. 2003. “Kaidah-Kaidah Seni dan Cinta Seni, Teori Produksi, dan Penerimaan Hasil Budaya”. Jurnal BASIS, No.11-12, Tahun ke-52, November-Desember 2003.
Vihma, Susann. 1990. “Bentuk Produk Sebuah Pendekatan Semiotika” dalam Susann Vihma dan Seppo Vakeva (Eds.) “Semiotika Visual dan Semantika Produk, Pengantar Teori dan Praktek Penerapn Semiotika dalam Desain”. (Ikramullah Mahyuddin, Penerj. Yogyakarta: Jalasutra.
Paramadhyaksa, I Nyoman Widya , I Gusti Agung Bagus Suryada, Ni Luh Putu Eka Pebriyanti. 2015. “Elemen-Elemen Arsitektural Tinggalan Kerajaan Mengwi Di Kabupaten Badung” Laporan Hasil Penelitian Hibah Penelitian, Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Mei 2015. https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/40c04b12c5cdef7493665ee85df97f34.pdf, diakses 25 Januari 2019.
Rahayu, Ning, 2018. “Apa Itu Revolusi Industri 4.0?” https://www.wartaekonomi.co.id/read205173/apa-itu-revolusi-industri-40.html, diakses 25 januari 20189.
Published
2019-02-21
How to Cite
Mudra, I., P, I., & CK, I. (2019). DINAMIKA PROBLEMATIK ARTEFAK KRIYA MASA LALU DI BALI PADA DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. SENADA (Seminar Nasional Manajemen, Desain Dan Aplikasi Bisnis Teknologi), 2, 183-189. Retrieved from https://eprosiding.idbbali.ac.id/index.php/senada/article/view/180
Abstract dilihat 796 kali
FULL TEXT diunduh 536 kali