TRANSFORMASI NILAI RELIEF CANDI BOROBUDUR DALAM DESAIN SANDAL UNTUK PELESTARIAN WARISAN DUNIA DAN PENINGKATAN EKONOMI LOKAL

Abstract

Pemanfaatan kunjungan wisata dalam Skala besar memberikan dampak negatif terhadap pelestarian Candi Borobudur, salah satunya adalah keausan pada batu tangga dan lantai. Berdasarkan hasil survei dan perhitungan, tingkat keausan batu pada tangga Sisi Barat dan Utara mencapai 63,39% dan 27,8496, sedangkan pada Sisi Selatan sebesar 3096%. Untuk mengurangi dampak tersebut, salah satu solusi yang diterapkan adalah penggunaan sandal khusus. Penelitian mengenai sandal khusus ini bertujuan untuk menghasilkan prototipe alas kaki yang memenuhi standar ketahanan (durability), kenyamanan (ergonomi), dan keselarasan visual (DEKS). Selain itu, inisiatif ini juga mendukung pemberdayaan UMKM lokal dengan melibatkan mereka dalam proses produksi. Penelitian dilakukan dalam dua tahap utama, yaitu uji laboratorium terhadap sampel material sandal dan pembuatan prototipe sandal khusus. Hasil pene/itian menunjukkan bahwa penggunaan sandal berperan dalam mengurangi tingkat keausan batu candi pada tangga dan lantai. Uji gesekan mengungkapkan bahwa material spon ati memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah dibandingkan spon batu, sehingga menghasilkan dampak keausan yang lebih kecil Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, dikembangkan tiga jenis prototipe sandal, yaitu prototipe I, II, dan 1/1. Sandal khusus ini diperkenalkan dengan merek 'Upanat Barabudur", yang terinspirasi dari prasasti pada relief Karmawibhangga panel 150, yang berarti 'alas kaki'. Dari sudut pandang historis dan filosofis, penggunaan alas kaki khusus ini tidak hanya berkontribusi dalam menjaga kelestarian batu candi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi bagi para pengunjung.